Ledakan di Rusia, Apakah Asteroid, Meteor, atau Meteorit ?

 

Ledakan di Rusia, Apakah Asteroid, Meteor, atau Meteorit ?

Ledakan di Rusia pada Jumat (15/2/2013) lalu menjadi salah satu ledakan akibat benda angkasa terbesar dalam 104 tahun terakhir. Dinyatakan bahwa ledakan adalah ledakan meteor yang berasal dari asteroid. Apa maksudnya? Astronom amatir Ma’rufin Sudibyo, Selasa (19/2/2013), menjelaskan bahwa asteroid, meteor, dan meteorit yang jatuh sebenarnya merupakan benda yang sama.

 

Ma’rufin menjelaskan, cara termudah untuk membedakan keempat benda tersebut adalah dengan melihat medium di mana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Medium berarti sedang melayang di angkasa, di atmosfer Bumi, atau sudah di permukaan Bumi. “Ketika benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa, ia disebut asteroid. Tepat ketika benda tersebut masuk ke atmosfer disebut meteoroid,” papar Ma’rufin.

 

Kalau disebutkan asteroid 2012 DA14, berarti benda yang dimaksud ditemukan berada di luar angkasa. Benda dapat mendekati Bumi. Namun, selama tidak memasuki atmosfer Bumi, namanya tidak berubah. “Ketika meteoroid tampak di langit, ketika itu ia disebut meteor. Apabila meteor itu meledak atau menumbuk bumi, sisa ledakan atau tumbukan yang ditemukan disebut meteorit,” kata Ma’rufin.

BACA:  Tujuh Puluh Buku Logam Sejarah Injil Ditemukan di Gua Yordania

Dengan demikian, apa yang meledak di Rusia tepatnya disebut meteor yang meledak. Meteor itu sendiri sebelumnya merupakan asteroid kecil yang melintas di luar angkasa, dekat Bumi. Saat asteroid itu mulai memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteoroid. Bagaimana dengan hujan meteor? Hujan meteor tak selalu disebabkan oleh asteroid secara langsung, tetapi bisa oleh debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi.

Debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer dan menyala disebut hujan meteor atau bintang jatuh. Jika bola meteor lebih besar maka disebut fireball. Jika bola meteor sangat besar seperti pada peristiwa ledakan meteor di Rusia maka disebut bollide.

Serangan Asteroid, antara Tragedi Rusia dan Zaman Dinosaurus

Serangan Asteroid, antara Tragedi Rusia dan Zaman Dinosaurus

Bukti bahwa obyek luar angkasa bisa menjadi ancaman bagi Bumi jelas sudah. Ledakan meteor Rusia pada Jumat (15/2/2013) dan di Bone pada tahun 2009 adalah buktinya. Selain itu, di masa lalu pernah pula terjadi hantaman asteroid yang memicu kepunahan dinosaurus. Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan, dampak hantaman asteroid sangat dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi hantaman asteroid tersebut.

BACA:  Misteri Pesawat MH370 Menjadi 'Pesawat Zombie'

Asteroid yang berukuran kecil menimbulkan dampak yang lebih kecil. Biasanya, asteroid tak langsung menumbuk Bumi, tetapi pecah di atmosfer. Kerusakan yang terjadi dipicu oleh gelombang kejut yang dihasilkan. Untuk hal ini, ada tiga contoh, yakni peristiwa Tunguska, Siberia; ledakan meteor di Bone; dan ledakan meteor di Rusia beberapa hari lalu.

Peristiwa Tunguska terjadi pada 30 Juni 1908. Ukuran asteroid yang masuk ke atmosfer Bumi sebesar 30 meter. Energi ledakan yang ditimbulkan setara 185 kali kekuatan bom Hiroshima. Sementara di Bone, asteroid yang masuk ke atmosfer Bumi berukuran 10 meter dengan energi ledakan 50 TNT. Terakhir, ledakan meteor yang dipicu masuknya asteroid kecil terjadi Jumat lalu, di mana asteroid berukuran 17 meter ledakannya mencapai 25 kali bom Hiroshima.

“Dari ketiga peristiwa tersebut, ledakan asteroid di Tunguska yang memberikan dampak paling besar dibandingkan peristiwa lainnya. Pada saat kejadian, gelombang kejut yang terjadi menghancurkan hutan seluas Kota Jakarta,” ungkap Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/2/2012). Sementara asteroid yang menghantam Bumi dan memicu punahnya dinosaurus berukuran jauh lebih besar.

BACA:  Ulasan Singkat Mengenai Tsunami Aceh

Thomas mengungkapkan, tumbukan asteroid yang memicu punahnya dinosaurus terjadi 65 juta tahun lalu. Asteroid yang menghantam berukuran 10 kilometer. Dalam peristiwa ini, tidak cuma gelombang kejut yang terjadi, tetapi asteroidnya sendiri langsung menghantam Bumi. Hanya asteroid besar yang mampu membentuk kawah akibat tumbukannya. Asteroid kecil biasanya pecah di atmosfer dan meledak, kadang tak ditemui jejaknya di Bumi.

Tumbukan asteroid pada masa dinosaurus membentuk kawah yang disebut Kawah Chicxulub, berlokasi di Meksiko. Ukuran kawah ini antara 170-300 km. Ledakan di Rusia dan Bone tidak membentuk kawah, bahkan ledakan di Bone tak memiliki jejak. Berandai-anda bila asteroid di Rusia pada Jumat lalu tak meledak di udara, astronom amatir Ma’rufin Sudibyo mengungkapkan bahwa kawah lebar bisa terbentuk.

“Jika asteroid dalam peristiwa Siberia tidak meledak di udara, dia akan membentuk kawah bergaris tengah 270 meter sedalam 50 meter dengan area terdampak gelombang kejut seluas 44 kilometer persegi di sekelilingnya (setara dengan lingkaran berdiameter 6 km),” urainya.

 
 

TOPIK LAINNYA

Nyi mas layung sari, bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu

JANGAN LEWATKAN