Benarkah Paus Benediktus XVI Mundur Karena Faktor Kesehatan ?

 

 

Benarkah Paus Benediktus XVI Mundur Karena Faktor Kesehatan ?

 

Paus Benediktus XVI menyatakan diri akan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Paus mulai 28 Februari 2013. Jika rencana mundurnya terwujud, Benediktus merupakan Paus pertama yang mengundurkan diri dalam kurun waktu 6 abad terakhir. Paus Benedictus XVI menyatakan dirinya mundur karena merasa sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk memenuhi tugas sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia.

 

Di usianya yang sudah 85 tahun, ia menyadari kekuatannya telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. “Saya harus mengakui ketidakmampuan saya untuk memenuhi pelayanan dipercayakan kepada saya,” kata Paus Benedictus XVI dalam pernyataan resmi yang dikelurakan gereja vatikan di Roma, Senin (11/2).

“Karena alasan ini dan menyadari keseriusan dalam bertindak, maka dengan kebebasan penuh, saya menyatakan bahwa saya harus meninggalkan pelayanan Uskup Roma, Penerus Santo Petrus,” kata Paus Benedictus XVI, seperti dilaporkan New York Times. Informasi pengunduran diri ini disampaikan Juru Bicara Vatican, Federico Lombardi. “Paus mengumumkan bahwa dirinya akan meninggalkan kepemimpinannya pada 28 Februari pukul 20.00,” kata Federico.

BACA:  Benarkah Khurasan Hanya Fiktif ?

Paus terakhir yang mengundurkan diri 6 abad silam adalah Paus Gregory XII, yang mundur pada tahun 1415. Paus Benedictus XVI yang memiliki nama asli Joseph Alois Ratzinger lahir 16 April 1927 di Bayern, Jerman. Ia tercatat sebagai Paus tertua yang dilantik dalam 275 tahun terakhir sejak Paus Klemens XII (yang terpilih pada tahun 1730 pada umur 3 bulan lebih tua dari Ratzinger).

Paus Benedictus XVI merupakan Paus berdarah Jerman pertama sejak Paus Adrianus VI (1522-1523) yang dilahirkan di wilayah bagian Jerman Kuno yang sekarang menjadi bagian dari negara Belanda. Paus terakhir yang berasal dari Jerman Modern adalah Paus Viktor II yang meninggal pada tahun 1057. Benediktus XVI merupakan Paus Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V.

Paus terakhir yang bergelar nama kepausan Benediktus, Paus Benediktus XV, bertugas sebagai dari 1914 hingga 1922 pada masa Perang Dunia I. Dia telah merupakan salah satu tokoh terpenting di Vatikan dan rekan dekat Yohanes Paulus II sebelum menjadi Paus. Dia juga memimpin pemakaman Yohanes Paulus II dan konklaf tahun 2005 yang memilihnya. Pada sede vacante terakhir, dia adalah pejabat dengan posisi tertinggi dalam Gereja Katolik Roma.

BACA:  Fakta Mengenai Natal Yang Perlu Anda Ketahui

Paus Benedict XVI dianggap sebagai seorang dontrinal konservatif karena perlindungannya yang fanatik terhadap prinsip-prinsip Kepausan. Dia adalah seorang pengkritik homoseksualitas, pernikahan kelamin sejenis, euthanasia, dan aborsi. Pada tahun 2009, Paus Benedict XVI sempat terpeleset dan jatuh di kamar tidurnya. Kecelakaan itu mengharuskannya untuk menjalani operasi di pergelangan tangannya yang patah.

Kontroversial

Dalam beberapa kesempatan, Paus Benediktus juga memicu kontroversial. Dalam pidatonya pada jelang akhir tahun 2006, dengan mengutip dokumen dari Theodore Khoury tentang sebuah dialog di Angkara, Turki, tahun 1391, antara Kaisar Byzantium Manuel II Paleologus dan seorang intelektual Muslim asal Persia, Paus Benediktus menyebut Islam sebagai agama yang penuh dengan kekerasan yang disebarkan dengan perang dan pedang.

BACA:  Kisah Penyerangan Prabu Kalamercu

“Tunjukkan kepadaku apa kabar baru yang dibawa Muhammad, dan kalian akan menjumpai hal-hal yang tidak manusiawi, sebagaimana perintahnya menyebarkan dengan pedang agama yang dipeluknya”. Kutipan itu sempat membangkitkan kemarahan umat muslim di seluruh dunia. Namun kemudian, Paus menyatakan permintaan maaf.

Tahun 2008, Paus Benediktus pernah membaptis seorang murtad bernama Magdi Alam. Pembabtisan pria kelahiran Mesir itu sempat menimbulkan polemik tidak saja bagi kalangan Islam tetapi juga orang Katolik sendiri. Awal tahun 2011, ribuan umat Islam di Pakistan memprotes pernyataan Paus Benediktus XVI tentang hukum penghujatan terhadap negara itu. Saat itu Paus meminta hukuman mati bagi para penghina Islam agar direvisi kembali. 

Dan akhir tahun 2012, Paus Benediktus memberikan pernyataan bahwa kelahiran Yesus Kristus bukan pada 25 Desember. Bahkan ia menyebut seluruh penanggalan Kristen salah.

 

 
 

TOPIK LAINNYA

Nyi mas layung sari, bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu

JANGAN LEWATKAN