Mitos Seputar Kucing

 

Mitos Seputar Kucing

Tentunya Anda pernah mendengar sebuah mitos yang mengatakan bahwa wanita hamil dilarang berdekatan atau memelihara kucing. Virus yang dibawa oleh kucing, konon katanya dapat membawa pengaruh buruk untuk sang cabang bayi. Namun, semua ini hanyalah mitos belaka.

 
Tak ada masalah dengan kucing, selama Anda merawatnya dengan benar dan menjaga kebersihannya. Memisahkan kandang kucing dengan ruangan keluarga, membersihkan kotoran dengan menggunakan sarung tangan dan membiasakan cuci tangan usai bermain dengannya, tentunya akan menjauhkan Anda dari virus.
Wanita hamil dilarang berdekatan dengan kucing hanyalah salah satu mitos dari kehidupan kucing. Namun, masih banyak mitos unik lainnya tentang dunia kucing yang belum diulas dan diketahui oleh para pecinta kucing. Berikut ini adalah mitos seputar kucing yang dilansir dari Womansday.
Mitos: kucing dapat bebas di dunia luar.
Fakta: kucing rentan terhadap infeksi parasit, ini akan memperpendek umurnya.
Saat kucing bermain di luar rumah, mereka memang akan pulang dengan sendirinya. Namun ini adalah hal yang membahayakan untuk mereka. “Kucing yang di dalam rumah hidupnya tiga kali lebih lama dibandingkan dengan kucing yang hidup di luar rumah” jelas Marty Besker, dokter hewan. Roy Smith, juga menambahkan,kucing rumahan lebih terlindungi dari infeksi, parasit dan luka dari serangan hewan lain.
Untuk mengajaknya berjalan-jalan, Anda dapat menggendongnya atau menggunakan tali yang dikaitkan pada lehernya.
Mitos: Kucing akan bersemangat saat diberi susu.
Fakta: Kucing mengidap intoleran laktosa, mereka mudah diare saat konsumsi susu.
Memberikan susu pada kucing bukanlah ide yang baik. ” Kebanyakan kucing intoleran pada laktosa, mereka akan diare saat minum susu. Selain itu kucing juga akan mengalami gangguan pada kantung kemih, jika terlau banyak asupan kalsium”, jelas seorang pemilik dan direktur medis Klink Perawatan kucing di Madison, Illona Rodan.
Mitos: mendengkur berarti kucing senang.
Fakta: dengkuran adalah sinyal kucing sedang gugup atau terluka.
Kucing dapat melakukan dengkuran dengan berbagai macam alasan. Seperti rasa gugup, sakit, akan melahirkan, atau sedang mencoba berkomunikasi. “Dengkuran adalah cara mereka untuk menyampaikan kenyamanan dengan orang lain” kata Becker. Akan sulit membedakan kucing yang mendengkur karena bahagia atau dirinya sedang stres.
Saat mereka mendengkur, cobalah untuk menghiburnya yaitu dengan memberikan sentuhan. Jika Anda mencurigai kucing mendengkur karena cemas, mintalah pada dokter untuk membuatnya lebih rileks.
Mitos: kucing tak perlu pergi ke dokter hewan secara teratur.
Fakta: kucing lebih rentan penyakit dari pada anjing.
Kucing harus lebih sering mengunjungi dokter hewan ketimbang anjing. Beberapa dokter hewan menduga banyak kucing sakit karena pemiliknya tak pernah menyadari kondisi peliharaannya yang tak menyenangkan.

 
 

TOPIK LAINNYA

Nyi mas layung sari, bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu

JANGAN LEWATKAN