Harian Republika edisi Rabu (7/12) dan Jumat (9/12) memuat berita dan tulisan sangat menarik mengenai ditemukannya Bumi kedua (Bumi 2.0) yang diberi nama planet Kepler 22-b, sebuah planet yang kondisinya mirip dengan Bumi yang letaknya sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun km). Kalau di Bumi satu tahun 360 hari, maka di Kepler 22-b 290 hari, tetapi ukuran massanya mencapai 2,4 kali massa Bumi. Namun, bintang (Matahari) yang dikelilingi Kepler 22-b lebih kecil dan lebih dingin dengan memancarkan cahaya 25 persen lebih redup dari Matahari.
Sedangkan jarak Kepler 22-b lebih dekat 15 persen daripada jarak Bumi ke Matahari yang mencapai 150 juta km. Kepler 22-b mengitari bintangnya pada Goldilock Zona, yakni wilayah yang dapat ditinggali makhluk hidup sebagaimana Bumi terhadap Matahari. Diperkirkan planet Kepler 22-b cocok untuk ditinggali manusia jika nantinya Bumi telah penuh sesak di mana sekarang telah mencapai tujuh miliar orang.
Pertanyaannya, apakah manusia di Bumi hidup sendirian di alam semesta yang sangat luas ciptaan Allah SWT ini? Kalau jawabannya tidak, maka sesungguhnya manusia punya saudara yang hidup di planet lain yang dikenal dengan Alien, makhluk hidup angkasa luar. Planet Kepler 22-b ditemukan teleskop Kepler milik NASA dua tahun lalu, namun baru sekarang diumumkan setelah didapat kepastian kondisinya mirip Bumi yang dapat ditinggali mahluk hidup. Tidak menutup kemungkinan Alien juga hidup di Kepler 22-b atau exoplanet (planet di luar sistem tata surya Matahari) lainnya.
Sejak teleskop Kepler diluncurkan NASA pada Maret 2009 lalu, telah ditemukan 2.326 exoplanet. Dari jumlah sebanyak itu, hanya 48 planet yang masuk dalam Goldilock Zona dan hanya 10 planet yang bentuknya mirip dengan Bumi dan berputar mengelilingi Mataharinya, salah satunya Kepler 22-b.
Sebelumnya, astronom di Carnegie Institute Washington juga telah menemukan Planet Gliese 581 e dan Gliese 581 d yang disebut mempunyai tanda-tanda kehidupan yang mirip dengan Bumi. Planet itu berada pada jarak 20 tahun cahaya dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra. Sebuah penemuan yang luar biasa dan pertanda baik adanya sebuah planet yang memiliki sifat habitable (kemungkinan bisa didiami makhluk hidup).
Sementara itu pada Februari lalu, seorang astronom Prancis juga mengumumkan telah menemukan sebuah planet yang lebih kecil yang kemudian diberi nama CoRo-Exo-7b, yang diperkirakan memiliki massa 1,7 massa Bumi, mengintari sebuah orbit bintang dan disebut memiliki ciri-ciri seperti Gliese 581 e. Penemuan planet Gliese 581 d dan Gliese 581 e pada sistem Tata Surya Gliese dan penemuan planet CoRo-Exo-7b oleh para astronom Prancis, memperkuat keyakinan adanya sistem kehidupan di luar Bumi.
Penemuan tersebut semakin menguatkan adanya sistem kehidupan di luar Bumi dengan kondisi yang mirip kehidupan di Bumi seperti keberadaan air dan oksigen serta mahluk hidup. Beberapa planet tersebut hanya sedikit lebih besar daripada Bumi. Sementara, saat ini telah ditemukan lebih dari 2.326 exoplanet di alam semesta dan akan terus bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu.
Dari jumlah sebanyak itu, seperlima planet berasal dari 30 sistem tata surya yang berbeda-beda pada Galaksi Milky Way (Bima Sakti) di mana sistem tata surya Matahari dengan delapan planetnya termasuk Bumi berada di dalamnya, sementara lainnya berada pada Galaksi Andromeda, tetangga Galaksi Milky Way yang berjarak 1,5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Keberadaan alien
Kitab Suci Alquran yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril 15 abad lalu di Jazirah Arab secara menakjubkan telah menyebutkan adanya mahluk hidup di luar angkasa yang dinamakan dabbah, seperti disebutkan dalam Surat as-Syura’ ayat 29 dan Surat an-Nahl ayat 49. Dalam bahasa Arab, dabbah memiliki makna makhluk hidup yang memiliki jasad kasar, baik jantan maupun betina, baik berakal maupun tidak berakal. Sehingga, makhluk hidup seperti manusia, Alien, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan dapat digolongkan sebagai dabbah. Sedangkan makhluk halus seperti jin dan setan bukan termasuk dabbah.
“Dan, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit-langit dan Bumi dan apa yang ditebarkannya pada keduanya dari makhluk melata (dabbah) dan Dia berkuasa mengumpulkannya apabila dikehendaki-Nya”. (Alquran, surat as-Syura’ [42]: 29). “Dan, kepada Allah bersujud apa yang ada di langit-langit dan Bumi daripada makhluk melata (dabbah) dan malaikat-malaikat, sedang mereka tidak takabbur (arogan)” (Alquran, surat an-Nahl [16]: 49).
Ayat Alquran pada surat as-Syura’ ayat 29 dan surat an-Nahl ayat 49 di atas menantang para astronom untuk menemukan adanya mahluk hidup di luar Bumi yang hingga sekarang belum pernah diketahui keberadaannya. Adanya UFO yang sering mampir ke Bumi, meski saat ini belum berhasil melakukan kontak langsung secara fisik dengan manusia, namun ada juga yang mengaku telah melakukan kontak fisik dengan alien, minimal mengindikasikan adanya mahluk hidup berperadaban modern di luar Bumi.
Tidak menutup kemungkinan ilmu dan kebudayaan mereka jauh lebih maju daripada umat manusia. Terbukti mereka sudah mampu mencapai Bumi, sementara teknologi luar angkasa umat manusia di Bumi belum mampu mencapai exoplanet di mana mereka tinggal yang jauhnya tahunan cahaya dari Bumi.
Namun yang jelas, sekarang tinggal menunggu waktu apakah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mendatang pada abad milenium ketiga atau keempat, umat manusia di Bumi akan mampu melakukan perjalanan atau wisata ke luar angkasa sehingga melampaui sistem tata surya Matahari yang saat ini memiliki delapan planet termasuk Bumi.
Dengan demikian diharapkan nantinya umat manusia di Bumi dapat melakukan kontak langsung secara fisik dengan alien yang tinggal di exoplanet, sebagaimana disebutkan dalam ayat Alquran di atas. Sehingga, nantinya akan terjadi hubungan persahabatan yang disertai dengan ilmu teknologi dan kebudayaan antara umat manusia di Bumi dengan alien di exoplanet. Penemuan Planet Kepler 22-b, Gliese 581 d, Gliese 581 e, CoRo-Exo-7b, dan exoplanet lainnya yang mirip dengan Bumi serta keberadaan Alien semakin membuktikan kemukjizatan dan kebenaran Kitab Suci Alquran.
* Penulis: Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang
Artikel ini pernah dimuat Harian Republika edisi Sabtu, 10 Desember 2011
TOPIK LAINNYA
bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu, ciri ciri keturunan nyi mas gandasari