Wilayah Palestina dan Israel itu dulunya adalah satu negara yang penduduknya mayoritas orang-orang Yahudi (terutama di zaman Nabi Musa dan Isa AS) dan sebagian kecil orang Palestina. Tetapi secara ekonomi bangsa Palestinalah yang jauh lebih makmur dan lebih menguasai wilayah tersebut (di zaman Samson dan Delillah, Samson orang Yahudi, Delillah orang Palestina).
Namun setelah kepergian Isa (menurut Al Qur’an, Isa ditarik Allah SWT ke langit, untuk diturunkan kembali ke bumi di suatu saat nanti, untuk membunuh Dajjal dan membinasakan bangsa Yahudi yang ada di dunia ini), bangsa Yahudi dikutuk Allah menjadi terpencar-pencar ke beberapa negara Arab dan negara-negara Eropa karena serangan bangsa Romawi.
Itulah sebabnya bangsa Romawi kemudian tertarik untuk mengembangkan Kitab Injil yg telah banyak dirubah oleh kaum Yahudi tersebut, untuk kemudian dirubah lagi dan ditambah-tambahkan isinya agar cocok dengan selera, kesenangan, dan kepentingan bangsa Romawi pada saat itu. Namun setelah bangsa Romawi kembali ke Eropa, maka wilayah tersebut kemudian dikuasai oleh bangsa Palestina dan dinamakan negara Palestina hingga akhir Perang Dunia II.
Karena salah satu penyebab terjadinya perang Dunia II adalah kebencian yang mendalam dari orang-orang Jerman terhadap bangsa Yahudi, dan juga dianggap sebagai parasit oleh bangsa-bangsa Eropa lainnya, maka bangsa-bangsa Eropa (terutama Eropa Barat) sepakat untuk mengembalikan dan membantu (secara ekonomi dan militer) bangsa Yahudi agar mereka merebut kembali wilayah Palestina tersebut.
Hal ini diperkuat lagi dengan isi Kitab Taurat yang telah banyak dirubah oleh nenek moyang bangsa Yahudi tersebut, bahwa “tanah yang dijanjikan untuk bangsa Yahudi adalah di Palestina” .
Tentu saja orang-orang Palestina tidak sudi untuk diambil kembali wilayah mereka (yang telah ditinggalkan oleh bangsa Yahudi, bukan karena bangsa Yahudi dulu diusir dari wilayah tersebut, tapi memang sengaja mereka tinggalkan) oleh bangsa Yahudi yang didukung oleh bangsa2 kulit putih (Eropa Barat, USA, Kanada, Australia, dan New Zeland).
Orang-orang Palestina, khususnya umat Islam sedunia, juga berpendapat, dalam ramalan Al Qur’an (yang hingga kini belum ada yang mampu mengubah-ubah isinya), bangsa Yahudi dan Dajjal yang selalu ingkar terhadap Allah SWT dan bertindak sewenang-wenang terhadap umat Islam sedunia, akhirnya akan dibinasakan dan dimusnahkan dari muka bumi ini oleh Nabi Isa AS. Bahkan Dajjal akan dibunuh oleh Isa AS di gerbang Airport Tel Aviv, Israel.
Kitab Turat (kitab orang Yahudi sekarang) adalah kitab yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS, namun setelah Musa AS wafat kibat Taurat tersebut banyak dirubah, dikurangi dan ada yg ditambah-tambahi sesuai dengan kesenangan dan kepentingan bangsa Yahudi, termasuk memanupilasi cerita tanah yg dijanjikan utk bangsa Yahudi seperti yang sedang mereka perjuangkan sekarang ini), yg berarti pula mereka telah ingkar terhadap Allah SWT.
Karena Taurat sudah tidak murni dan penuh kepalsuan (namun justru tetap dipakai oleh bangsa Yahudi hingga kini), maka Allah SWT menurunkan Nabi Isa AS dengan Kitab Injil-nya untuk mengganti Taurat yg sudah kotor dan tidak asli lagi tersebut. Pada saat itu, ajaran Isa AS masih ditujukan hanya untuk bangsa Yahudi, agar mereka kembali ke jalan Allah SWT. Namun setelah Isa AS “ditarik ke langit” (bukan tewas atau wafat atau disalib), umat Yahudi kembali ingkar terhadap Allah SWT, dan kembali merubah-rubah (menambah dan mengurangi) isi di Kitab Injil tersebut, bahkan umat Yahudi boleh dikata hampir semuanya meninggalkan ajaran Isa AS tersebut.
Namun rupanya bangsa Romawi justru tertarik dengan Kitab Injil yang isinya telah banyak dimodifikasi oleh bangsa Yahudi tersebut, karena cocok dengan selera kesenangan dan kepentingan mereka. Akan tetapi, karena ajaran dalam Kitab Injil pada waktu itu hanya ditujukan kepada umat Yahudi saja, maka bangsa Romawipun akhirnya ikut-ikutan mengubah (mengurangi dan menambah isi) isi Kitab Injil tersebut, yang tadinya hanya untuk umat Yahudi (Kitab Perjanjian Lama) menjadi untuk kaum bangsa Eropa (Kitab Perjanjian Baru).
Kitab Injil pada saat itu dibuat hanya untuk kaum kulit putih Eropa saja, karena mereka masih menganggap umat manusia kulit berwarna (hitam, kuning, dan coklat) hanya sebagai umat kelas 2 atau budak belian, atau manusia Barbar saja. Maka tidaklah heran kalau cerita tambahan yg mereka karang tentang Santa Claus (tidak ada di dalam Kitab Injil) itu berasal dari Kutub Utara yg hanya akan memberi hadiah kepada anak-anak kulit putih saja.
Baru setelah menjelang era Perang Dunia II, orang-orang kulit putih sadar, bahwa Kitab Injil yg hanya untuk kaum kulit putih Eropa itu ternyata masih kurang jatahnya untuk orang-orang kulit berwarna juga. Walaupun pada saat itu masih banyak diantara mereka yg masih memelihara budak-budak belian orang-orang kulit hitam. Maka tidaklah heran kalau ajaran Kitab Injil yang sekarang jadi serba salah, karena tidak sesuai dengan keadaan zaman.
Kembali ke zaman setelah Isa AS ditarik Allah ke langit, karena umat Yahudi kembali ingkar dengan membuat kepalsuan pada Kitab Injil, ditambah lagi dengan bangsa kulit putih Eropa telah menambah kotor ketidak aslian Kitab Injil, maka diturunkanlah Rasulullah Muhammad SAW dengan Kitab Al Qur’an (walaupun beliau lahir dan berjuangnya di negara Arab Saudi) untuk dianut oleh seluruh umat manusia di dunia ini.
Al Qur’an adalah kitab yang merangkum semua Kitab Suci Allah SWT (mulai dari zaman Nabi Adam AS hingga Muhammad SAW), yang isinya selain menerangkan : hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan sesamanya, manusia dengan flora/fauna, manusia dengan lingkungannya; ilmu-lmu ekonomiperdagangan, pemerintahan, hukum, ilmu kedokteran/kesehatan, ilmu pasti/alam (IPA), ilmu sosial, hingga taktik dan hukum peperangan; cerita masa lampau (zaman dahulu), masa kini, masa yang akan datang (termasuk kematian dan kepunahan bangsa Yahudi dan Dajjal di dunia), hingga hari Kiamat.
Allah SWT bahkan telah menjamin, bahwa Kitab Al Qur’an akan tetap terjaga keasliannya (tidak akan ada yg mampu untuk merubah atau mengotori) isi Al Qur’an tersebut hingga hari Kiamat nanti.
Oleh karena itu, tidaklah heran kalau bangsa Yahudi (yang memperjuangkan hal-hal yang telah dijanjikan dalam Kitab Taurat yang telah dimodifikasi sedemikian rupa oleh nenek moyang mereka dahulu) selalu berperang dengan umat Islam, ibarat anjing dan kucing, bahkan hingga sampai ajal kepunahan bangsa Yahudi dan Dajjal nanti, sebagaimana ramalan dalam Al Qur’an.
Sementara umat Nasrani hanya melihat, menunggu, dan memihak kepada pihak yang kira-kira akan menguntungkan mereka saja, walupun dalam Al Qur’an itu sesungguhnya umat Nasrani itu sebenarnya hanya akan membela dan memihak umat Yahudi saja.
)* Dari berbagai sumber
TOPIK LAINNYA
bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu, ciri ciri keturunan nyi mas gandasari