Misteri Kisah UFO Di Masa Rasulullah

 

BILIKMISTERI.WEB.ID ~ Ternyata fenomena penampakan UFO, juga pernah terjadi di masa Rasulullah (Nabi Muhammad) sallallahu alaihi wasallam. Peristiwa itu terjadi ketika salah seorang sahabat Beliau, yang bernama Usaid bin Hudair ra. (Usaid bin Hudlair atau Usayd bin Hudayr atau Usaid bin Khudhair), sedang melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an, yaitu surah Al-Baqarah.

 

Ketika itu, Usaid bin Hudair ra., sedang melantunkan Surah Al-Baqarah dibelakang rumah dekat kuda miliknya. Ia memulai membaca surat Al-Baqarah, dimulai ayat pertama:

 

“Alif lam miim, Inilah Kitab (Alquran) yang tidak ada keraguan padanya; menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang gaib yang menegakkan shalat, dan yang menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Alquran) yang diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum kamu, serta mereka yang yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 1-4).

Mendengar bacaan tersebut, tiba-tiba kuda yang ia tambatkan, berdiri dan berperilaku aneh. Kuda yang sedang ditambat lari berputar-putar. Hampir saja tali pengikatnya putus. Ketika Usaid diam kuda itu diam dan tenang. Usaid melanjutkan lagi bacaannya:

“Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang yang beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 5).

Namun lagi-lagi kudanya kembali berperilaku aneh, berjalan berputar-putar lebih hebat dari semula. Kemudian ia memberhentikan lafalan Surah Al-Baqarah yang sedang dilantunkannya dan meranjak keluar rumah.

BACA:  Mengenal Bangsa Arab, Bangsa Semit dan Kebudayaan Islam

Ketika ia memandang ke langit, ia melihat ke atas, ternyata ada objek atau benda tak dikenal. Ia mendapati pemandangan yang sepertinya awan namun bentuknya bagaikan payung yang mengagumkan. Ia belum pernah melihat pemandangan serupa itu sebelumnya.

Objek itu berbentuk mirip awan bergantung seperti lampu indah berkilau yang terangnya seperti cahaya lampu. Kemudian objek tak dikenal itu membumbung di udara dan naik ke langit. Kemudian perlahan-lahan menghilang dari pandangan.

Esok harinya, Usaid pergi menemui Rasulullah SAW untuk menceritakan peristiwa menakjubkan pada malam itu yang telah dialaminya.

Peristiwa yang dialami Usaid bin Hudair ra. ini tercatat dan ada di dalam sebuah Hadist Bukhari yang terkenal kesahihannya. Hadist ini memiliki beberapa nomer identitas tergantung siapa yang mengumpulkan hadist tersebut, namun isi riwayatnya tetap sama.

Hadist Bukhari tentang peristiwa ini ada di beberapa kitab hadist bernomor:

Volume 6, Book 61, Number 536, atau
Book 66 Hadith 40 , atau
Sahih Al-Bukhari 5018 , atau
USC-MSA web English reference Vol. 6, book 61, Hadith 536 , atau
Chapter: The descent of As-Sakinah and angels at the time of the recitation of the Qur’an. Kitab (كتاب فضائل القرآن), Bab (باب نُزُولِ السَّكِينَةِ وَالْمَلاَئِكَةِ عِنْدَ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ) Sahih al-Bukhari.

Bunyi hadist lengkapnya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah:

BACA:  Letusan Gunung Api dan Banjir Gunung Lumpur Era Majapahit

Dikisahkan oleh Usaid bin Hudair

Saat (Usaid bin Hudair ra.) sedang membaca Surat Al Baqarah di malam hari, dan kudanya diikat di sampingnya, kudanya tiba-tiba kaget dan bermasalah. Ketika dia berhenti membaca (Al-Quran), kuda itu menjadi tenang, dan saat ia memulai lagi (melantunkan Al-Quran), kudanya kembali terkejut.

Lalu dia berhenti melantunkan (Al-Quran) dan kudanya juga menjadi tenang. Dia mulai membaca (Al-Quran) lagi dan kuda itu terkejut dan bermasalah lagi. Kemudian dia berhenti membaca (Al-Quran), dan anaknya Yahya, berada di samping kuda itu. Dia (Usaid bin Hudair ra.) takut kudanya menginjak-injak anakinya.

Ketika dia membawa anak itu menjauh dan memandang ke arah langit, dia tidak dapat melihatnya. Keesokan harinya dia memberi tahu Nabi (Muhammad SAW) yang kemudian mengatakan, “Bacalah, hai Ibnu Hudair! Bacalah, hai Ibnu Hudair!” (maksudnya ia disarankan agar terus mambaca Al-Quran di kala itu)

Ibnu Hudair menjawab, “Wahai Rasulullah, anakku Yahya, ada di dekat kudanya dan aku takut (kuda) itu bisa menginjak-injak dia, jadi aku melihat ke arah langit, dan mendekatinya. Saat aku melihat ke langit, aku melihat sesuatu seperti awan yang tampak seperti lampu, jadi saya keluar supaya melihatnya. ”

Nabi berkata, “Kamu tahu apa itu?” Ibnu Hudair menjawab, “Tidak.” Nabi berkata, “Mereka adalah Malaikat yang mendekati Anda karena suaramu dan jika kamu terus membaca (Al-Quran) sampai fajar, maka dia itu akan tetap ada sampai pagi, hingga orang-orang melihatnya, karena ia tidak akan hilang.”

BACA:  Vandalisme Budaya Situs - Situs Bersejarah di Mekkah dan Madinah

Jadi, ketika hal aneh tersebut diceritakan kepada Rasulullah, maka Rasulullah menginformasikan bahwa benda itu adalah sosok malaikat, yang ikut mendengarkan bacaan Al Qur’an oleh Usaid ra. ketika ia melantunkannya.

Hadits diatas mengindikasikan betapa agung keutamaan dan fadhilahnya orang yang membaca Al-Qur’an, lebih-lebih membaca pada waktu malam hari dan dibaca pula dengan suara yang merdu seperti Usaid bin Khudhair. Di kalangan sahabat ia memang dikenal memiliki suara yang merdu.

Usaid bin Hudair ra. hidup sebagai seorang ahli ibadah. Harta benda dan jiwa raga yang dimilikinya diserahkan sepenuhnya untuk perjuangan Islam.

Bagi Usaid tidak ada puncak keindahan dan kemenangan dalam perjalanan hidupnya selain bila cahaya Islam terus bersinar. Pandangan hidup yang seperti itu mengantarnya memperoleh julukan sebagai, “Sebaik-baik laki-laki, Usaid bin Hudair!” kata Rasulullah SAW.

Usaid ditakdirkan Allah sempat melihat kepemimpinan Khalifah Umar Al-Faruq yang tegas, adil dan bijaksana. Dan pada bulan Sya’ban tahun 20 Hijriyah, ia berpulang keharibaan Allah SWT menyusul syuhada-syuhada yang telah mendahuluinya.

Amirul Mukminin Umar bin Khathab ra. tidak mau ketinggalan turut serta memikul sendiri jenazah tokoh Anshar ini di atas bahunya menuju taman makam syuhada di Baqi.

 
 

TOPIK LAINNYA

Nyi mas layung sari, bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu

JANGAN LEWATKAN