Perpecahan Awal Aliran Kristen

 

BILIKMISTERI.WEB.ID ~ Segala puja dan puji syukur hanyalah milik Alloh SWT semata, Tuhan Esa, yang tiada sekutu apapun bagi-Nya. Ia adalah Tuhan sekalian alam dan hanya kepadaNya kita menyembah. Sholawat dan salam sudah sepatutnya kita haturkan kepada nabi Muhammad SAW.

Perpecahan Awal Aliran KristenYang telah di nubuwatkan kehadirannya jauh sebelum kelahirannya oleh para nabi dan rasul Alloh ‘Alaihimussalam sebelum beliau, serta semoga salam sejahtera tetap tercurah kepada Yesus bin Maryam, salah satu rasul Alloh SWT yang telah menubuwatkan kehadiran nabi Muhammad SAW melalui kitab Injilnya yang suci dan asli.

 

Sejak nabi Adam mulai diciptakan dan hidup di surga, Tauhid telah mengajarkan bahwa hanya Alloh SWT sajalah yang wajib disembah dan dipuja dengan segenap hati, jiwa dan raga. Dalam pengertian sederhana, “Tauhid” adalah meyakini bahwa Alloh SWT itu Tuhan Yang Esa dan hanya Dia satu-satunya Tuhan Yang Maha Sempurna.

 

Sehingga hanya Dia satu-satunya Dzat yang wajib disembah, ditaati dan tempat bergantung segala mahluk untuk meminta pertolongan. Seorang yang beriman kepada Alloh SWT, tidak akan menyembah dan menyerahkan segala urusannya kepada apa dan siapapun kecuali hanya kepada Alloh SWT semata. Al-Qur’an telah menjelaskan sebagai berikut :

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah : 163)

BACA:  Tujuh Puluh Buku Logam Sejarah Injil Ditemukan di Gua Yordania

“Katakanlah (wahai Muhammad SAW) bahwa Alloh SWT itu Esa ada-Nya. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan-Nya”.( QS. Al-Ikhlas : 1- 3)

Seluruh nabi dan rasul yang diutus oleh Alloh SWT di tanah Israel telah mengajarkan Tauhid, yang meyakini dan mengajarkan adanya satu tuhan (monoteisme), begitu juga nabi Muhammad SAW yang diutus kepada bangsa Arab sesat, juga telah mengajarkan adanya satu Dzat yang Mutlak Maha segala-segalanya dan tidak boleh ditawar-tawar lagi.

Tuhan itu adalah Alloh SWT, yang memiliki segala kesempurnaan. Kenyataan ini tidak dapat dibantah lagi oleh siapapun juga bahwa nabi Muhammad SAW adalah keturunan Ibrahim bin Terah (moyang bangsa Israel) dari putra sulung beliau yang bernama Isma’il bin Ibrahim bin Terah.

Jadi, tidak mustahil kalau ajaran agama yang dibawanya sama dengan ajaran moyangnya serta para nabi dan rasul Alloh SWT “saudara-saudaranya” yang lain di tanah Israel sebelum beliau, seperti yang telah termaktub berikut ini :

“Oleh karena Allah itu Esa (satu) maka kebenaran itu juga satu”.(Injil Barnabas : 124:6)

BACA:  Jabir Ibn Hayyan Sang Penemu Ilmu Kimia

Tiada seorang nabi atau rasul pun yang mengajarkan Dwilitas, Trinitas atau bahkan Politeisme (ajaran yang mengakui banyak tuhan), karena sumber kebenaran ajaran mereka adalah satu : Alloh SWT.

Namun di era IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) ini, ternyata masih banyak orang yang mempropagandakan ajaran Trinitas, yakni dogma yang meyakini Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus pada hakikatnya adalah satu.

Ajaran yang tidak waras bagi logika orang yang berakal sehat ini mengalir bagaikan air. Sungguh, ini ajaran sesat yang sangat menyesatkan karena memang bersumber dari Iblis yang berhasil merasuki jiwa, raga, hati dan pikiran manusia yang mengikutinya.

Alkitab (Taurat dan Injil) yang asli, selalu bersih dari ajaran-ajaran sesat diatas. Para penginjil memberikan suatu gambaran bahwa dogma Trinitas ini ibarat air. Mereka beranggapan bahwa air dapat berbentuk uap (zat gas), cairan (zat cair), Es (zat padat) yang pada hakikatnya adalah satu yaitu air.

Begitu juga tentang Trinitas, dimana Tuhan dapat menjadi Allah (Bapa), Yesus (Anak), Roh Kudus yang pada hakikatnya adalah satu yaitu Allah. Inilah konsep yang mereka tawarkan kepada setiap pemeluknya. Pertanyaannya, kapankah Allah (Bapa) menjadi Yesus (anak) dan kapan pula Yesus (anak) berganti Roh Kudus atau sebaliknya dalam satu waktu ?

BACA:  Pengaruh Zionis Dalam Perang Dunia III

Karna sepengetahuan penulis, dalam apapun dan dari cetakan yang ke berapapun hal yang semacam itu tidak pernah terjadi ataupun tertulis dalam Injil. Ini adalah kerancuan Iman yang fatal dan mustahil Kristen bisa menjawabnya dengan benar.

Yesus tidak pernah menjadi Allah (Bapa) sebab berkali-kali ia menyatakan bahwa dia berasal dari Allah (Bapa) dan akan kembali kepada Allah (Bapa). Dia tidak pernah menyatakan bahwa akulah Allah (Bapa) dan akan kembali menjadi Yesus (anak) atau Roh Kudus atau bahkan kembali menjadi Allah (Bapa) lagi.

Ini akan semakin kacau jika terus dibiarkan, sebab tidak ada dasar dalam Injil seperti itu. Penulis yakin, bahwa hal seperti itu muncul dari pemahaman teks Yohanes pasal 1 : 1-2 berikut :

  • 1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
  • 2. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Dalam teks diatas, sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan bentuk dari Yesus menjadi Allah (Bapa) ataupun dari Roh Kudus menjadi Allah (Bapa) maupun dari Roh Kudus menjadi Yesus dan seterusnya. Ayat ini justru malah menunjukkan individu yang berbeda-beda. 

Bersambung

 
 

TOPIK LAINNYA

Nyi mas layung sari, bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu

JANGAN LEWATKAN