Setiap Umat Pasti Akan Diturunkan Para Nabi

 

BILIKMISTERI.WEB.ID ~ Allah Maha Adil, maka Allah tidak akan mendzalimi hambaNya.. Allah bukan hanya Tuhan bagi Bani Israil dan Arab saja, Tuhan bukan milik turun temurun Ibrahim ‘alaihissalaam saja. Tetapi Allah adalah Tuhan seluruh manusia.

Saat Nabi Ibrahim hidup, ada umta lain selain beliau juga hidup di muka bumi ini. Saat Bani Israil mulai ada, saat itu banyak manusia hidup selain dari keturunan/Bani mereka. Begitu seterusnya.

 

 

Saudaraku, maka sangat tidak adil, jika Tuhan hanya untuk Bani Israil saja.. Tuhan bagi keturunan Ibrahim saja.. bagaimana dengan umat lain yang hidup selain keturunan Bani Israil ataupun keturunan Ibrahim lainnya..?! jika Tuhan untuk semua manusia, maka sudah semestinya ada Nabi/pemberi peringatan juga untuk mereka.. betul..?!

Jika hanya Bani Israil atau keturunan Ibrahim lainnya saja yg dikirim para Nabi, maka bagimana keselamatan di akhirat bagi umat selain mereka..?! masakan hanya Bani Israil saja atau keturunan Ibrahim saja yang selamat di akhirat, kemudian umat selain mereka dimasukkan ke dalam neraka..?! padahal jumlah umat selain Bani Israil dan keturunan Ibrahim lainnya sangatlah banyak, tentunya jauh melebihi jumlah Bani Israil dan keturunan Ibrahim yg lainnya.. betul..?!

Padahal, para Nabi sebelum Nabi Muhammad, dakwahnya hanya terbatas pada kaumnya saja. Misal, Nabi Isa AS, beliau bertugas hanya sebagai utusan Tuhan bagi Bani Israil saja..

QS 43:59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail

QS 61;6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.”

 Atau keterangan di Injil :

Matius 10:5-6. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan beliau berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Matius 15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus HANYA kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Jadi, para utusan Allah sebelum Nabi Muhammad SAW hanya diutus untuk kaumnya saja.. konsekuensi logis bentuk keadilan Tuhan adalah, Allah mengutus utusanNya juga bagi selain Bani Israil atau keturunan Ibrahim yang lainnya.. betul..?!

Hanya sejak Nabi Muhammad SAW saja, tidak ada utusan Allah yg lainnya, karena beliau SAW di utus untuk seluruh umat manusia.

Di dalam hadits Bukhori Muslim Rasulullah SAW bersabda : “Aku telah diberikan lima hal yg tdk diberikan kepada seorangpun dari kalangan para nabi sebelumku: …(hadits yg panjang, dan terakhirnya adalah) Dan aku diberi syafaat dan adalah nabi sebelumku diutus kepada kaum secara khusus sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.”

Jadi, sebelum Nabi Muhammad SAW, tidak ada utusan Allah yang diutus secara global untuk seluruh manusia.. nah, bagaimana Al Quran berbicara mengenai keadilan Tuhan bagi umat lain selain Bani Israil dan keturunan Ibrahim yang lainnya..?!

BACA:  Pernikahan Antara Bani Ismail (Arab) Dengan Kaum Bani Israil

Mari kita simak, bagaimana Al Quran berbicara tentang hal ini.

QS 35:24 Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.

QS 10;47. Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya.

Kesimpulannya, setiap umat pasti ada pemberi peringatan atau Nabi.. jadi, bukan hanya Bani israil maupun keturunan Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam lainnya.. terus, bagaimana penjelasannya..?!

Misal, bagaimana di India..?! tentunya juga harus ada Nabi donk, khan di sana juga banyak manusia yang hidup.. mereka juga butuh keselamatan dunia dan akhirat.. betul..?!

Yang jelas, pasti ada jika menilik ayat di atas dan keyakinan kita bahwa Allah SWT adalah Maha Adil serta sangat menyayangi seluruh hamba-hamba-Nya tanpa pandang bulu.

Menurut penafsiran beberapa ulama dan ahli sejarah, di India pernah dikirim pemberi peringatan (Nabi), menurut beberapa penafsiran Budha Gautama adalah Nabi Idris.. dari sejarah didapatkan persamaan-persamaan sejarah hidupnya.. hanya dalam beberapa decade, terjadilah penyimpangan2 yg terjadi hingga Buddha Gautama dianggap Tuhan atau Dewa yang diagungkan.

Hal ini tidak berbeda dengan yang terjadi di tanah Arab.. Latta, Uzza dan Manat menurut sejarah, mereka adalah orang2 shalih yang mendapatkan kemuliaan dan karomah dari Tuhan.. begitu hormatnya orang2 terdahulu pada mereka, sehingga terjadilah penghormatan yg kelewat batas alias berlebihan, sehingga setelah beliau meninggal, mereka dianggap sebagai anak2 Allah.. (baca QS 53;19-20)

  • 19. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza,
  • 20. dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)

Pada tahap selanjutnya dibuatlah patung-patung sebagai wujud mereka, untuk disembah2 dan dianggap perantara mereka dengan Tuhan dalam berdoa.

Tidak berbeda juga dengan Nabi Isa AS, saat beliau sudah meninggal, terjadi penyimpangan-penyimpangan. Penghormatan yang berlebihan sehingga mengangkat beliau menjadi anak Tuhan, bahkan akhirnya diangkat menjadi Tuhan itu sendiri dalam konsili Nicea.

Tidak berbeda juga dengan keadaan saat ini, beberapa orang shalih (misal para wali), saat beliau sdh meninggal dunia, banyak yg menghormati beliau semuanya secara berlebihan. Mereka menganggap para wali dapat menjadi perantara mereka dengan Allah, hingga kuburan mereka dijadikan tempat sembahyang.

BACA:  Misteri Perbedaan Antara Bangsa Jin dan Bangsa Dajjal Dalam Lakon Kehidupan

Mereka menganggap para wali tersebut dapat menyampaikan doa mereka pada Allah.. menganggap keramat kuburan para wali Allah.. Bahkan mereka takut pada kuburan melebihi takutnya pada Allah, takut kuwalat. Dan juga menganggap berdoa dan beribadah di kuburan lebih afdhol dan terkabul daripada beribadah dan berdoa di Masjid..

saat ditanya, alasan mereka sama dengan alasan yang diberikan org Qurays jaman dahulu saat ditanya mengapa mereka menyembah berhala :

QS 39;3 “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya.”

QS 10;18. Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.”

Penyimpangan-penyimpangan terjadi saat para pemberi peringatan atau orang2 shalih tersebut sudah meninggal.. ini adalah sejarah yang berulang dari jaman ke jaman..

Bagaimana dengan Hindu..?! Sehingga tidak salah juga jika ada penafsiran yang mengatakan, bahwa penyebar Hindu pertama adalah seorang Nabi Allah juga, yg pada periode-periode berikutnya mengalami penyimpangan-penyimpangan.. hal ini dapat diketahui dari kitab suci agama Hindu yang mengajarkan ajaran Tauhid, walau kemudian hari disimpangkan menjadi Tuhan yang banyak..

  • (Shevatashvatara Upanishad Ch 4: V.19) Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia
  • Bhagavad Gita Ch.10:V.3) Allah Tuhan yang tidak dilahirkan, tiada permulaan, Tuhan Seru Sekalian Alam.
  • (Rigveda Book 1 Hymn 164:V.146) Allah Maha Esa. Panggilah dengan berbagai nama. (asmaul husna)
  • (Rigveda Book 8 Hymn 1:V.1) Kami tidak menyembah seseorang kecuali Allah yang satu.
  • (Chandogya Upanishad Ch.6 Sek.2 V.1) Tuhan hanya satu tidak ada sekutu dengan-Nya
  • (Shevatashvatara Upanishad Ch 6: V.9) Allah itu tidak beribu bapa.

Sama bukan dengan ajaran ke-Tauhidan Islam..?! persis plek.. gak nggeser dikit pun.. hanya dalam prakteknya, terjadi banyak penyimpangan-penyimpangan, banyak sesembahan-sesembahan, banyak sesajen dll dlm praktek pelaksanaan agamanya.. yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Tauhid kitab yang aslinya..

Bahkan Nabi Muhammad pun di sebut dalam kitab suci Hindu.. silahkan baca hasil copasan di bawah ini :

Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah SAW adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

BACA:  Keterkaitan Antara Dinasti Majapahit Dengan Nabi Ibrahim

Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.

Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.

Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebiuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.

Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq.

Jadi, tidak salah jika Allah telah berFirman bahwa setiap umat akan diturunkan para Nabi atau pemberi peringatan.. Sinolog (pakar per-China-an—penj) terkemuka, James Legge, mengklaim, “Lima ribu tahun silam bangsa China adalah monoteis—bukan henoteis, tapi monoteis” (“Konfusianisme dan Taoisme menerangkan dan sebanding dengan Kristen”).

Kristen Syria, serta rekan terkemudian mereka dari Gereja Katolik, melihat kemiripan antara Shandi/Tian dan Tuhan Ibrahim, dan oleh sebab itu menjadikan “Shangdi” sebagai nama “Tuhan” Kristen dalam bahasa China. Beberapa akademisi Kristen China, nyatanya, juga menegaskan bahwa Tuhan Ibrahim dan Shangdi China merupakan entitas yang sama.

Jadi, sebenarnya, semua ajaran berasal dari satu sumber yang sama.. tetapi kemudian terkontaminasi dengan kepercayaan2 lainnya, sehingga mulailah terjadi berbagai macam penyimpangan-penyimpangan.

Semakin lama, penyimpangan akan terasa semakin jauh, tetapi jika ditelusuri dari sumber yang asli, maka akan kita dapatkan sebuah keyakinan yang sama, yaitu ajaran Tauhid, hanya satu Tuhan yang Esa, tempat bergantung setiap makhluqNya,tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang menyamai-Nya (ringkasan QS Al Ikhlas).

Wallahu a’lam….

 
 

TOPIK LAINNYA

bilik misteri, bokep ritual pesugihan, bokep genderowo, Ciri-ciri KETURUNAN Serunting Sakti, Tembok antartika menurut Al Quran, sipahit lidah keturunan siliwangi, Cara menjadi murid Sang Hyang Nur Cahyaning Nirwana, kesaktian angling darma vs siliwangi, missingqeu, ciri ciri keturunan nyi mas gandasari

JANGAN LEWATKAN